Jumat, 17 Juni 2011

SEJARAH ORGANISASI KELOMPOK PENCINTA ALAM MANDAPALA




Sulawesi Selatan dengan geografi yang penuh dengan hutan dan gunung, memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah. Bongkahan Kars di kabupaten Maros yang takkan habis tergali walau 7 turunan sekalipun. Hasil alam yang berlimpah, merupakan amanat bagi generasi muda untuk dapat melestarikan dan memelihara dari pengrusakan agar anak cucu di kemudian hari dapat menikmati peninggalan nenek moyang mereka dengan bentuk yang tidak jauh berbeda.
Dari kesadaran akan kelestarian lingkungan ini, melahirkan generasi-generasi pemerhati lingkungan yang mengalami metamorfosis dari waktu ke waktu. Khususnya di sulawesi selatan, Libra Double Cross Pertengahan bulan Januari, berkumpul lima orang dari Himpunan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (HPPMI) Maros, komisariat Mandai, bermusyawarah untuk mendirikan sebuah Organisasi Pencinta Alam dalam Organisasi HPPMI tersebut. Akhirnya awal Pebruari, setelah melalui proses musyawarah, tersebut lima orang Pendiri KELOMPOK PENCINTA ALAM MANDAPALA, terdiri atas Nur Aksa Yahya, Muhammad Aris, Ahmad Dhani, Agusnawati, Juhariah Jafar yang akhirnya sebagai Pencetus berdirinya KELOMPOK PENCINTA ALAM MANDAPALA. Dan KPA MANDAPALA resmi berdiri pada tanggal 1 Februari 2001, sesuai dengan surat keterangan yang di Tanda tangani oleh Camat Mandai.
Dan sebagai rencana awal setelah berdirinya KELOMPOK PENCINTA ALAM MANDAPALA ini, adalah mengadakan DIKSAR I KPA MANDAPALA yang terdiri dari 9 orang anggota bertempat di TA’DEANG, bukit Rumbia pada tanggal 17 April s/d 20 April 2001.
Rencana kerja berikutnya, adalah membuat AD/ART KPA MANDAPAL, karena AD/ART tersebut merupakan pedoman KPA MANDAPALA dalam pelaksanaan setiap kegiatan. Dan merupakan aturan dasar yang harus di patuhi oleh setiap anggota KPA MANDAPALA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar